Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 21 November 2014

KUMPULAN KISAH NYATA PEMBERI INSPIRASI DAN MOTIVASI HIDUP

0 komentar
Bismillaah.. re-share dari group whatsapp, semoga mendapatkan faedahnya

KISAH SECANGKIR KOPI
Suatu hari di sebuah universitas terkenal. Sekelompok alumnus bertamu di rumah dosen senior, setelah bertahun-tahun mereka lulus. Setelah mereka semua menggapai kesuksesan, kedudukan yang tinggi serta kemapanan ekonomi dan sosial.
Setelah saling menyapa dan berbasa basi, masing-masing mereka mulai mengeluhkan pekerjaannya. Jadwal yang begitu padat, tugas yang menumpuk dan banyak beban lainnya yang seringkali membuat mereka stress.
Sejenak sang dosen masuk ke dalam. Beberapa saat kemudian, beliau keluar sambil membawa nampan di atasnya teko besar berisikan kopi dan berbagai jenis cangkir.
Ada cangkir-cangkir keramik tiongkok yang mewah. Cangkir-cangkir kristal. Cangkir-cangkir melamin. Dan cangkir-cangkir plastik. Sebagian cangkir tersebut luar biasa indahnya. Ukirannya, warnanya dan harganya yang waahh. Namun ada juga cangkir plastik yang biasanya berada di rumah orang-orang yang amat miskin.
Sang dosen berkata, “Silahkan.. masing-masing menuangkan kopinya sendiri”.
Setelah setiap mahasiswa memegang cangkirnya, sang dosen berkata,
“Tidakkah kalian perhatikan bahwa hanya cangkir-cangkir mewah saja yang kalian pilih? Kalian enggan mengambil cangkir-cangkir yang biasa?
Manusiawi sebenarnya, saat masing-masing dari kalian berusaha mendapatkan yang paling istimewa. Namun seringkali itulah yang membuat kalian menjadi gelisah dan stress.
Sejatinya yang kalian butuhkan adalah kopi, bukan cangkirnya.
Akan tetapi kalian tergiur dengan cangkir-cangkir yang mewah. Terus perhatikanlah, setelah masing-masing kalian memegang cangkir tersebut, kalian akan terus berusaha mencermati cangkir yang dipegang orang lain!.
Andaikan kehidupan adalah kopi, maka pekerjaan, harta dan kedudukan sosial adalah cangkir-cangkirnya.
Jadi, hal-hal itu hanyalah perkakas yang membungkus kehidupan. Adapun kehidupan (kopi) itu sendiri, ya tetap itu-itu saja, tidak berubah.
Saat konsentrasi kita tersedot kepada cangkir, maka saat itu pula kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati kopi.
Karena itu kunasehatkan pada kalian, jangan terlalu memperhatikan cangkir, akan tetapi nikmatilah kopinya…”.
Sejatinya, inilah penyakit yang diderita manusia. Banyak orang yang tidak bersyukur kepada Allah atas apa yang ia miliki, setinggi apapun kesuksesannya. Sebab ia selalu membandingkannya dengan apa yang dimiliki orang lain.
Setelah menikah dengan seorang wanita cantik yang berakhlak mulia, ia selalu berfikir bahwa orang lain menikah dengan wanita yang lebih istimewa dari istrinya.
Sudah tinggal di rumah sendiri, namun selalu membayangkan bahwa orang lain rumahnya lebih mewah dari rumah sendiri.
Ia bukannya menikmati kehidupannya beserta istri dan anak-anaknya. Tapi justru selalu memikirkan apa yang dimiliki orang lain, seraya berkata, “Aku belum punya apa yang mereka punya”.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallamt mengingatkan,
"مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ؛ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا"
"Barang siapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya dan memiliki makanan untuk hari itu; seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya". (HR. Tirmidzi dan dinilai hasan oleh al-Albani).
✒Seorang bijak berpetuah,
“Alangkah anehnya kebanyakan manusia! Mereka korbankan kesehatan untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, gantian mereka gunakan harta tersebut untuk mengembalikan kesehatannya yang telah hilang!
Mereka selalu gelisah memikirkan masa depan, namun melupakan hari ini. Akibatnya, mereka tidak menikmati hari ini dan tidak pula hidup di masa datang.
Mereka senantiasa melihat apa yang dimiliki orang lain, namun tidak pernah melihat apa yang dimilikinya sendiri. Akibatnya, ia tidak bisa meraih apa yang dimiliki orang lain dan tidak pula bisa menikmati milik sendiri.
Mereka diciptakan untuk satu tujuan, yakni beribadah. Dunia diciptakan untuk mereka gunakan sebagai sarana beribadah. Namun justru sarana tersebut malah melalaikan mereka dari tujuan utama”.
Maka, mari kita nikmati kopi kehidupan tersebut, apapun cangkirnya…


#crated https://www.facebook.com/pages/KUMPULAN-KISAH-NYATA-PEMBERI-INSPIRASI-DAN-MOTIVASI-HIDUP/111254285566357

Tentang Teknik Pertanian

0 komentar

Apa Itu Teknik Pertanian

Teknik Pertanian adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertanian melalui pendekatan keteknikan/rekayasa dengan melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk kebutuhan manusia. Ilmu Teknik Pertanian menitikberatkan pada beberapa disiplin keilmuan antara lain adalah dasar perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi dan penerapan unsur-unsur kesatuan sistem produksi seperti manusia, mesin dan peralatan, serta sumber daya pertanian.
Cakupan bidang Teknik Pertanian tidak terbatas pada penggunaan traktor, sistem pengairan dan pengolahan hasil pertanian saja, akan tetapi pada seluruh proses dan berbagai aspek dalam budidaya tanaman maupun ternak dan proses pengolahan hasilnya. Bidang-bidang yang termasuk dalam cakupan Teknik Pertanian adalah teknik budidaya pertanian, teknik sumber daya alam pertanian, teknik proses hasil pertanian/pangan, energi dan listrik pertanian, perbengkelan dan instrumentasi di bidang pertanian, sistem dan manajemen keteknikan pertanian, bangunan pertanian dan lingkungan.

Apa yang Dipelajari di Teknik Pertanian ?
Mata kuliah yang ditawarkan di program studi Teknik Pertanian merupakan materi-materi yang tersusun dalam kurikulum yang mencerminkan perpaduan antara sistem produksi, manajemen dan rekayasa atau engineering yang mendukung proses agroindustri. Untuk mengantarkan mahasiswa dalam mempelajari bidang-bidang yang dicakup dalam ilmu Teknik Pertanian secara lebih mendalam maka pada program studi Teknik Pertanian, mahasiswa akan diarahkan pada beberapa bidang keahlian. Bidang keahlian tersebut antara lain adalah :
     1.   Sistem Manajemen dan Informatika Pertanian
     2.   Teknik Biosistem
     3.   Teknik Mesin Pertanian
     4.   Teknik Sipil Pertanian
     5.   Teknik Produk Pertanian
     6.   Teknik Sumberdaya Alam Pertanian 

Prospek Lulusan Teknik Pertanian
Lulusan Teknik Pertanian berkesempatan untuk bekerja pada beberapa bidang antara lain adalah :
     1.  Perusahaan swasta (PT. Kubota Tractor, PT. Astra, PT. Perkebunan Nusantara, Nestle, Arnott, Sriboga Raturaya, dan beberapa perusahaan lainnya yang bergerak di bidang Teknik Pertanian, pangan dan agroindustri)
     2.  Instansi pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta (Departemen Pertanian, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Departemen Kehutanan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Sedangkan pada perguruan tinggi, lulusan Teknik Pertanian dapat berprofesi sebagai dosen maupun peneliti di perguruan tinggi negeri maupun swasta)

Teknik pertanian atau keteknikan pertanian (Inggris: agricultural engineering) adalah penerapan dasar-dasar teknik dalam bidang pertanian mencakup bidang teknik mesin, budidaya pertanian, teknik sumber daya alam pertanian, teknik proses hasil pertanian/pangan, energi dan listrik pertanian, perbengkelan dan instrumentasi di bidang pertanian, ergonomika alat dan mesinpertanian, sistem dan manajemen keteknikan pertanian, lingkungan dan bangunan pertanian, serta teknik tanah dan teknik sumber daya air. Teknik pertanian adalah suatu cara untuk meningkatkan efisiensi usaha pertanian guna meningkatkan produktivitas, mutu, kontinuitas pasokan produk-produk pertanian, kesejahteraan petani, dan kelestarian lingkungan. Efisiensi tersebut meliputi lahan, tenaga kerja, energi, dan sumber daya (benih, pupuk, dan air).

Spesialisasi bidang teknik pertanian mencakup banyak hal mengenai desain proses dan alat mesin pertanian. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan memanen sinar matahari untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat manusia dan lingkungan ; hal ini berarti mencakup budidaya tanaman pertanian, peternakan, perikanan, pemrosesan hasil pertanian, hingga produk hasil pertanian siap dikonsumsi masyarakat.


Contoh dari spesialisasi di bidang teknik pertanian diantaranya:
desain alat dan mesin pertanian serta struktur bangunan pertanian
·     budidaya tanaman pertanian, mencakup pembibitan, pengolahan tanah, irigasi, dan konservasi tanah dan air.
·     produksi hewan ternak dan perikanan, termasuk desain dan konstruksi fasilitas pemeliharaan dan pemrosesan hasil desain proses pengolahan bahan pangan dan hasil produk pertanian lainnya
Teknik sumber daya hayati, yang menggunakan mesin dan teknologi terbaru untuk menyelamatkan lingkungan.


Program Studi Teknik Pertanian di Indonesia


      1.     PS Teknik Pertanian UNAND, PADANG.
      2.     PS Teknik Mesin dan Biosistem IPB, Bogor.
      3.     PS Teknik Pertanian UGM, Yogyakarta.
      4.     PS Teknik Pertanian UNIBRAW, Malang.
      5.     PS Teknik Pertanian UNPAD, Bandung.
      6.     PS Teknik Pertanian UNRAM, Mataram. 
7.   7.     PS Teknik Pertanian UNSOED, Purwokerto. 
      8.     PS Teknik Pertanian UNILA, Lampung.
      9.     PS Teknik Pertaninan UNHAS, Makassar.
    10.     PS Teknik Pertanian UNSYIAH, NAD.
    11.     PS Teknik Pertanian USU, Medan.
    12.     PS Teknik Pertanian UNUD, Jimbaran.
    13.     PS Teknik Pertanian UNSRI, Palembang

Sejarah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

0 komentar

                                                

Sumatera Selatan adalah daerah agraris dan bagian terbesar dari penduduknya adalah petani. Kawasan pertanian di Sumatera Selatan sangatlah luas sehingga memerlukan tenaga yang memiliki kemampuan (skill) berilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjadikan Sumatera Selatan menjadi daerah yang unggul khususnya di bidang pertanian.
Hal inilah yang mendorong timbulnya ide di kalangan tokoh masyarakat Sumatera Selatan antara lain H. Achmad Bastari yang pada waktu itu menjabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan Oembuh Alwie, pensiunan Kepala Dinas Pertanian Rakyat Pusat, untuk mendirikan Fakultas Pertanian di Palembang yang kelak diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mampu membantu mengatasi berbagai masalah pada sektor pertanian secara umum (termasuk peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan). Ide ini kemudian menjelma menjadi gagasan untuk membentuk suatu Panitia Pendirian Fakultas Pertanian oleh Gubernur/KDH Provinsi Sumatera Selatan, pada tanggal 10 Mei 1962. Sebagai Ketua Panitia ditunjuk Oembuh Alwie, Sekretaris Ir. Bakry Hamid dan bendahara Ir. Soetrisno. Dengan surat keputusan Menteri PTIP Nomor 86/62 tanggal 25 Juli 1962 panitia tersebut disahkan menjadi Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Pertanian.
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya berhasil didirikan, yaitu dengan Surat Keputusan Meneteri PTIP, ketika itu dijabat oleh Prof. Dr. Tojib Hadiwijdaja, Nomor 108/1963 tanggal 20 September 1963. Menurut surat keputusan itu Fakultas Pertanian didirikan pada tanggal 27 Agustus 1963. Upacara resmi pendirian Fakultas Pertanian Unsri dilakukan pada tanggal 26 September 1963 oleh Menteri PTIP Prof. Dr. Tojib Hadiwidjaja sebagai salah satu acara dalam memperingati Hari Tani Nasional. Dengan suatu surat keputusan dari Menteri PTIP ditunjuk sebagai Dekan pertama adalah Oembuh Alwie dan Ir. Bakry Hamid sebagai Pembantu Dekan.


Pimpinan

  • Dekan            : Dr. Ir. Erizal Sodikin
  • Pb. Dekan I    : Dr. Ir. Marsi, M.Sc.
  • Pb. Dekan II  : Ir. Mirza Antoni, M.Si
  • Pb. Dekan III : Prof. Dr. Ir. Amin Rejo, M.P.
 

Coretan Singkat Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez