Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 27 April 2016

artikel instrumentasi dan sistem kontrol

0 komentar


ARTIKEL
INSTRUMENTASI DAN SISTEM KONTROL



OLEH
EKA SULASTIA
05021181419096



http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/f/f2/Unsri-Thumbs.jpg


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDERALAYA
2016

Instrumentasi dan Sistem kontrol
Di dalam suatu industri, instrumentasi merupakan suatu hal yang penting. Instrumentasi adalah peralatan yang digunakan dalam pengukuran dan pengendalian suatu proses agar nilai suatu variabel sesuai dengan yang diharapkan. Secara umum instrumentasi memiliki 2 fungsi utama, yaitu sebagai alat pengukuran dan alat kontrol atau kendali.
·         Sistem Pengukuran Pengukuran adalah proses pengumpulan informasi dari besaran fisis. Pengumpulan informasi ini berupa tindakan membandingkan harga variabel yang diukur dengan variabel lain yang harganya sudah diketahui. Besaran fisis yang dimaksud adalah besaran panjang, waktu, temperatur, tekanan, kecepatan dan sebagainya. Pengukuran diperlukan untuk mengindikasi dan monitoring suat proses, kontrol dan otomasi serta untuk billing dan custody transfer.
Berikut adalah diagram blok dari sistem pengukuran.

Sistem Pengukuran
o   Pengondisian besaran Sebelum dilakukan pengukuran, perlu adanya pengondisian besaran yang akan diukur. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pengukuran.
o   Sensor Sensor adalah suatu instrumen yang digunakan untuk merasakan suatu besaran fisis. Besaran fisis yang diukur dapat berupa bentuk energi listrik, termal, mekanik dsb. Sensor dilengkapi dengan transduser, yaitu suatu instrumen yang mengubah bentuk suatu energi besaran fisika menjadi besaran sinyal. Sinyal ini kemudian mengalami pengolahan sehingga dapat digunakan dalam proses selanjutnya.
o   Transmisi data Yang dimaksud dengan transmisi data adalah mengirim sinyal dari satu elemen ke elemen lainnya pada sistem pengukuran. Sinyal ditransmisikan melalui media transmisi seperti pipa untuk transmisi sinyal pneumatik, kabel untuk sinyal listrik, serat optik untuk sinyal optik dsb.
o   Pengontrol Besaran fisika yang terukur kemudian ingin dikontrol agar nilainya sesuai dengan yang diharapkan. Sinyal yang telah ditransmisikan kemudian dibandingkan dengan set point (nilai yang diinginkan) kemudian akan dilakukan pengontrolan agar perbedaan nilai yang diukur dengan set point adalah sekecil mungkin.
o   Aktuator Setelah diputuskan tindakan apa yang akan dilakukan agar sinyal yang terukur mendekati nilai yang diharapkan, maka sinyal dari pengontrol akan dikirim ke aktuator. Aktuator adalah suatu instrumen yang akan melaksanakan perintah atau tindakan yang dikehendaki oleh pengontrol.
o   Sistem Sistem yang dimaksud dalam pengukuran ini adalah sesuatu yang ingin diukur. Aktuator akan menerapkan tindakannya pada sistem.
·         Sistem Kontrol Di industri, sistem kontrol sangat diperlukan untuk memastikan semua proses berjalan dengan baik. Pengontrolan pada umumnya meliputi pengontrolan level, pressure, temperature dan flow aliran. Terdapat dua jenis pengontrolan, yaitu feed forward dan feed back controller. Pengontrolan yang banyak digunakan adalah pengontrol jenis PID, yaitu kepanjangan dari Proportional, Integral, Derivative.
·         Pengontrol proportional dapat memperkecil offset, yaitu perbedaan nilai output dengan set point yang telah ditentukan, dan mempercepat respon. Akan tetapi pada sistem orde tinggi, ketika nilai proportional gain semakin besar maka ada kemungkinan terjadinya overshoot dan osilasi.
·         Pengontrol integral dapat digunakan untuk menghilangkan offset, akan tetapi akan memperlambat respon. Ketika pengontrol integral dipadukan dengan pengontol proportional membentuk PI, maka didapat respon yang cepat dan offset sangat kecil.
·         Pengontrol derivative berfungsi untuk meningkatkan kestabilan dan  memperbesar redaman sehingga meminimalisir terjadinya overshoot. Paduannya dengan pengontrol proportional akan membuat respon yang cepat dan sistem yang stabil. Biasanya pengontrol PD digunakan untuk proses yang lambat, misalnya pengontrol temperatur. Pengontrolan derivative saja tidak digunakan karena akan memperkuat noise (sinyal frekuensi tinggi).
Ketiga pengontrol ini juga dapat dipadukan menjadi pengontrol PID dan menghasilkan output yang responnya cepat, tidak ada offset dan sistem lebih stabil. Nilai koefisien P, I dan D perlu dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan paduan yang pas sesuai respon yang diharapkan. Proses pemilihan nilai yang sesuai ini disebut penalaan atau tuning. Salah satu tool yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan seorang instrument engineer adalah Piping & Instrumentation Diagram (P&ID). P&ID adalah suatu ilustrasi skematik dari hubungan fungsi antara perpipaan, instrumentasi dan komponen dari sistem equipment. P&ID adalah suatu alat bantu untuk menerangkan konsep desain dari suatu proses industri.
Peralatan Instrumentasi dan Sistem Kontrol dalam Bidang Pertanian
1. Thermo Hygrometer


https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR-m6WaH0RAqzCoVLxUvvTRc_kYf4iIpjimFSbHxB9vQ2cp_-1i
 






Thermo Hygrometer adalah gabungan dari thermometer (termometer) ruangan dan hygrometer (higrometer), yaitu alat untuk mengukur suhu udara dan kelembaban, baik di ruang tertutup ataupun di luar ruangan. Ada baiknya, sebelum hygrometer digunakan, dilakukan kalibrasi, tujuannya agar nilai yang dihasilkan alat tersebut lebih akurat.
Mungkin beberapa orang memilih untuk tidak melakukan kalibrasi karena alasan tidak penting atau mengira dari pabriknya sudah dikalibrasi. Kalibrasi menjadi cukup penting ketika hygrometer digunakan untuk kepentingan pengamatan kelembaban, dan hasil tersebut dishare kepada pihak lain. Kesalahan informasi tersebut dapat menyebabkan kesalahan kecil hingga fatal tergantung pada tingkat akurasi alat.
Cara Menggunakan/Mengukur : Pengukuran dapat dilakukan dengan cara memegang Thermo-Hygrometer secara vertikal atau menaruhnya di atas penyangga. Alat sebaiknya dikalibrasi terlebih daulu agar persen error nya tidak terlalu besar.
Berikut cara kalibrasi Thermo-Hygrometer :
  • Siapkan 1-2 sendok makan garam dapur. tempatkan pada kotak/gelas kecil
  • Teteskan air kedalamnya, cukup beberapa tetes air, jangan sampai garam larut, sekedar membuat garam basah seperti pasir basah
  • Masukkan kedalam tempat yang tertutup rapat
  • Pastikan garam tidak menyentuh hygrometer
  • Biarkan selama kurang lebih 8 jam dalam suhu kamar
  • Setelah 8 jam, Hygrometer harus menunjukkan angka 75%
  • Lakukan setting ulang jika hygrometer menunjukkan angka yang berbeda, jika hygrometer tidak memiliki sistem pengaturan, cukup dengan mengingat/menandai kekurangan atau kelebihan nilai pada hygrometer tersebut


2. Anemometer


https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQxVN1ygtv9KQOckdgJSWpffhOOWocBsKUefCju6lkCxHvf30LWOg
 






Anemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin itu.
Kegunaan/Fungsi : Anemometer berfungsi untuk mengukur atau menentukan kecepatan angin. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin, cuaca, dan tinggi gelombang laut.
Cara Menggunakan/Mengukur : Pengukuran dapat dilakukan dengan cara memegang Anemometer secara vertikal atau menaruhnya di atas penyangga. Angka kecepatan angin akan ditampilkan secara otomatis pada speedometer.
Tingkat Ketelitian : Anemometer memiliki tingkat ketelitian hingga 0.5 m/s.
Cara Membaca Skala dan Hasil :
·         Tekan tombol ON/OFF
·         Akan tampil semua item pengukuran pada layar.
·         Untuk mode pengukuran yang diperlukan.
·         Tekan tombol HOLD untuk melihat hasil pengukuran.
·         Catat hasil pengukuran.
Bagian-bagian : Anemometer Cup dan Vane (velocity anemometer), Pressure Tube Anemometer dan Pressure Plate Anemometer.
Prinsip Kerja Anemometer
·         Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian tekanan yang kuat pada  baling-baling yang berbentuk cekung (mangkuk).
·         Bagian yang cekung akan berputar ke satu arah.
·         Poros yang berputar dihubungkan dengan dynamo kecil.
·         Bila baling-baling berputar maka terjadi arus listrik yang besarnya sebanding    dengan kecepatan putaran.
·         Besarnya arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera dengan satuan kecepatan dalam knots, m/s, km/jam dan beaufort.
3. Manometer


https://finapuspitasarii.files.wordpress.com/2014/12/index-n.jpg
 







Manometer adalah suatu alat ukur tekakan zat cair di dua titik. Manometer ini adalah alat ukur tekanan yang sangat sederhana. Pengamat bisa langsung melihat perbedaan tekanan dari tabung yang sudah diskalakan. Manometer biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan zat cair yang tidak terlalu tinggi  atau mendekati tekanan atmosfir.
Fungsi Manometer : Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U  yang diisi cairan setengahnya biasanya berisi minyak, air atau air raksa, dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan yang mungkin terjadi karena atmosfir diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang terukur.
Prinsip kerja Manometer : Manometer logam yang akan dibahas di sini adalah jenis manomemeter Bourdon. Bagian utama manometer Bourdon adalah pipa logamnya melengkung. Manometer ini digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat tinggi. Adapun prinsip kerjanya adalah sebagai berikut; Jika manometer Bourdon dihubungkan dengan tangki gas yang akan diukur tekanannya, gas tersebut masuk ke pipa logam. Hal ini menyebabkan pipa logam yang melengkung berusaha untuk meluruskan diri. Semakin besar tekanan gas yang mas uk ke pipa, semakin besar usaha pipa untuk meluruskan diri. Usaha yang dilakukan pipa tersebut menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke arah skala yang lebih besar searah jarum jam. Jadi, semakin besar usaha pipa untuk meluruskan diri, semakin besar pula skala yang ditunjuk oleh jarum penunjuk. Skala yang ditunjuk itulah yang menyatakan besar tekanan gas dalam











DAFTAR PUSTAKA
Cooper W.D., 1985, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Jakarta :
Erlangga.
Handoko, Lukman.2013. Pengenalan Anemometer, Surabaya :Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Samadikun, S, dkk. 1988. Sistem Instrumentasi Elektronika. Institut Teknologi
Bandung.
Wikipedia.2014.Anemometer. (http://www.wikipedia.com/Anemometer).(online).
            (diakses pada 26 Februari 2016).
Wikipedia.2014.Manometer. (http://www.wikipedia.com/manometer).(online).
            (diakses pada 26 Februari 2016).


analisis hidrologi

0 komentar


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris, yang merupakan salah satu negara berkembang dengan lahan pertanian yang luas dan pernah tercatat sebagai penghasil beras terbesar di dunia, tetapi sumberdaya manusia yang ada tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi negara tani yang maju. Petani tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang ada, khusunya pada bidang persawahan dan lebih tepatnya sawah irigasi. Padi yang dihasilkan sering tidak subur akibat kekurangan air ataupun terendam air, hal tersebut dikarenakan pengairan yang tidak teratur.
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang  pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah  tanah, irigasi pompa, dan  irigasi tambak. Irigasi dimaksudkan untuk mendukung  produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka  ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi. Pembangunan saluran irigasi sangat diperlukan untuk menunjang  penyediaan bahan pangan, sehingga ketersediaan air di daerah irigasi akan  terpenuhi walaupun daerah irigasi tersebut berada jauh dari sumber airpermukaan (sungai). Hal tersebut tidak terlepas dari usaha teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang dan tepat waktu dengan cara yang efektif dan ekonomis. Berkaitan dengan hal itu dan mengingat irigasi daerah Riau khususnya desa Rambah Somo masih kurang maka Pemerintah daerah Kabupaten Rokan hulu saat ini bermaksud untuk membangun bendung pada Batang Pegadis guna menambah kekurangan air.
Dengan adanya bangunan Bendung Batang Pegadis, maka kebutuhan air untuk irigasi tidak sepenuhnya bergantung pada curah hujan dan diharapkan  kebutuhan air untuk irigasi di desa Rambah Somo dapat terpenuhi sepanjang tahun. Dan untuk lebih memaksimalkan potensi dari adanya bangunan Bendung  Batang Pegadis, diperlukan pola tanam yang tepat sehingga hasil pertanian yang dihasilkan juga maksimal. Dalam memenuhi kebutuhan air pada sektor pertanian di D.I Timbang Deli dengan sistem irigasi, memang banyak permasalahan yang muncul. Salah satu  persoalan utama yang terjadi dalam penyediaan air irigasi adalah semakin langkanya ketersediaan air pada waktu-waktu tertentu. Pada sisi lain permintaan air untuk berbagai kebutuhan cenderung semakin meningkat sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk, beragamnya pemanfaatan air, berkembangnya  pembangunan, serta kecenderungan menurunnya kualitas air akibat pencemaran. Diharapkan juga bahwa dengan adanya bangunan Bendung Sungai Ular ini kebutuhan air irigasi D.I. Timbang Deli di saat musim kemarau dapat tetap terpenuhi.

1.2  Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk mengetahui aspek hidrologi yang terdapat dalam pembuatan bendung dengan menggunakan batang pegadis yang dibuat oleh Putra dan Pratama(2008) Universitas Diponegoro.












BAB 3
DASAR TEORI
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Pengujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Air Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara alamiah. Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga akan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup. Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk (terserap) ke dalam tanah (infiltrasi), sedangkan air yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah (surface detention) untuk kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (runoff), untuk selanjutnya masuk ke sungai. Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembaban air tanah telah cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horizontal) untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (subsurface flow) yang kemudian akan mengalir ke sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.
Irigasi merupakan usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang  pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah  tanah, irigasi pompa, dan  irigasi tambak. Irigasi dimaksudkan untuk mendukung  produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka  ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi. Pembangunan saluran irigasi sangat diperlukan untuk menunjang  penyediaan bahan pangan, sehingga ketersediaan air di daerah irigasi akan  terpenuhi walaupun daerah irigasi tersebut berada jauh dari sumber airpermukaan (sungai). Hal tersebut tidak terlepas dari usaha teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang dan tepat waktu dengan cara yang efektif dan ekonomis.






BAB 4
ANALISIS HIDROLOGI

·     Analisis data debit banjir
Tidak ada data debit yang tercatat dari sungai tersebut. Untuk review desain bendung ini kelak akan digunkan cara perhitungan debit dengan memakai data curah hujan. Data debit banjir misalnya berhubungan erat dengan dimensi bendung seperti tinggi dan lebar bendung, tinggi tanggul, tinggi tembok tepi, lantai belakang dan lain-lain, sedangkan debit andalan dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan untuk mengairi areal sawah, dimensi saluran, pintu intake serta bangunan air yang ada pada saluran. Data curah hujan yang agak lengkap dan sudah tercatat lebih dari 10 tahun adalah data curah hujan dari pos Stasiun Rambah Samo yang jaraknya sekitar 6 km dari rencana letak Bendung Pegadis. Selain merupakan stasiun curah hujan, Stasiun Rambah Samo juga merupakan pos Klimatologi, dengan demikian data lainnya yang
dibutuhkan seperti data pengupan, angin, kelembaban dan lain-lain III 5untuk perencanaan debit terutama debit andalan akan dipakai data dari stasiun tersebut. Karena bendung direncanakan untuk dapat bertahan dan kuat dalam kurun waktu yang lama, maka debit banjir yang dibutuhkan adalah debit banjir terbesar yang diperkirakan akan terjadi pada kurun waktu tersebut, dalam perencanaan ini debit banjir rencana yang akan dihitung adalah debit banjir rencana 10, 25,50 dan 100 tahun. Sedangkan debit andalan adalah debit yang bisa diandalkan untuk dan pasti tersedia untuk kebutuhan mengairi sawah. Dengan demikian debit andalan adalah debit andalan minimal bulanan tiap tahun dalam kurun waktu 10 tahun. Umumnya yang disebut debit andalan adalah debit yang besarnya 80 % dari debit minimal. Dengan mengetahui debit andalan, maka pola tanam, tata tanam serta luas areal sawah yang bisa diairi akan bisa diatur/disesuaikan dengan ketersediaan air.
Berdasarkan pertimbangan lokasi wilayah studi, keamanan desain, efisiensi dan ketidakpastian besarnya debit banjir yang terjadi di daerah tersebut serta tergantung pada kondisi daerah pengaliran sungai, maka perencanaan bangunan Suplesi Batang Pegadis dipakai periode ulang 50 tahun. Jadi besarnya debit yang dipakai untuk perencanaan adalah metode FSR Jawa Sumatera sebesar 78,52 m3/det dibulatkan menjadi 80 m3/det.







 























·     Analisis data hujan
Analisa data hujan digunakan untuk menentukan curah hujan  rancangan yang akan dipakai sebagai dasar dalam perencanaan limpasan air hujan pembuang permukaan Data curah hujan yang digunakan dalam perencanaan Suplesi Batang Pegadis menggunankan 3 stasuin hujan terdekat dengan lokasi studi yaitu stasiun Rambah Utama, stasiun Pasar Tangon dan stasiun Lubuk Bendahara.


 













·     Analisis data tanah
Data mekanika tanah yang digunakan adalah berdasarkan hasil boring pada lokasi bangunan. Data sondering sebelumya pada kedalaman 1 s/d 1,5 msudah berjumpa dengan tanah keras ( cadas, batu lunak) dengan nilai konus n >60 kg/cm². Tanah keras yang amat dekat dengan permukaan demikian tidak efektif dan efisien dilakukan sondir. Dari data pembuatan saluran suplesi Kaiti –samo juga diketahui bahwa pada lokasi pembuatan saluran suplesi kaiti- samo terutama pada lokasi sekitar Pegadis, pada kedalaman 30 cm s/d 100 cm dari permukaan tanah sudah ditemui cadas keras / batu lunak. Kemampuan galiexcavator type backhoe adalah 10 m³/hari. Hasil pengamatan diketahui bahwa IV-110
dasar sungai adalah sudah berupa tanah yang cukup keras berupa batuan lunak yang sulit tererosi lagi.
·     Analisis klimatologi
Analisis klimatologi digunakan untuk menentukan besarnya  evapotranspirasi yang digunakan untuk analisis kebutuhan air untukpenyiapan lahan. Data Klimatologi yang digunakan dalam perencanaan Suplesi Batang Pegadis ini didapat dari pengukuran yang dilakukan oleh stasiun milik Depertemen Pekerjaan Umum Dati I Riau yaitu Stasiun Klimatologi Rambah Utama.






















BAB 5
KESIMPULAN
·        Tinggi bendung direncanakan setinggi 3,1 m dengan tipe mercu bulat dan  kolam olak tipe USBR type IV. Mercu bulat digunakan untuk menghindari tekanan sub atmosfer yang diakibatkan limpasan air diatas mercu pada saat  banjir, sedang kolam olak tipe USBR type IV digunakan karena bilangan  Froude yang dihasilkan dihasilkan 2,5< Fr <4,5 .
·        Rehabilitasi bendung Jejeruk dimaksudkan untuk menaikkan tinggi muka air secara efektif agar dapat kembali berfungsi menyuplai air ke petak petak sawah sesuai dengan fungsi awal pembangunan bendung.
·        Bendung dibangun dengan pintu intake sebelah kiri dengankebutuhan air 7,584 m3/dtk
·        Pintu pintu seluruhnya menggunakan pintu sorong.











DAFTAR PUSTAKA
Putra, E dan H.A.Pratama. 2008. Laporan Tingkat Akhir Perencanaan Bangunan Suplesi Pegadis Daerah Irigasi Batang Somo Riau. Laporan Tugas Akhir. Jurnal Teknik Sipil,Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.
 

Coretan Singkat Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez