BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang.
Instrumentasi merupakan suatu alat yang sangat penting dalam
suatu sistem pengukuran yang salah satunya pengukuran besarnya tinggi permukaan
cairan, alat ini harus dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan
instrumentasi di pabrik. Alat instrumentasi ini merupakan salah satu faktor
yang menentukan hasil produksi, dimana alat instrumentasi yang mengukur,
mengontrol, mendeteksi, menganalisa, baik secara manual maupun secara otomatis.
Diferensial transmitter elektrik merupakan salah satu dari instrumentasi proses
control yang terdapat pada suatu pabrik. Geografi adalah ilmu yang mempelajari
persamaan dan pebedaan fenomena geosfer yang di pelajari dari sudut pandang
kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan. Salah satu cabang dari
Geografi adalah Meteorologi dan Klimatologi. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata
udara dalam waktu yang singkat di tempat yang relatif sempit.Keadaan rata-rata
udara ini disebut cuaca.Waktu singkat yang dimaksud dalam cuaca adalah waktu
sesaat yang berlangsung dalam hari,jam,atau menit.
Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka
waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi
dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Sedangkan klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
keadaan rata-rata udara dalam waktu yang relatif lama dan mencakup
wilayah yang luas.Keadaan rata-rata udara dalam waktu yang lama ini
disebut iklim.Waktu yang lama berdasarkan perjanjian internasional kurang lebih
30 tahun. Perbedaan meteorology dan klimatologi adalah terletak pada
meteorology yang berfokus pada sistem cuaca jangka pendek yang berlangsung
hingga beberapa minggu, klimatologi mempelajari frekuensi dan kecenderungan sistem
tersebut. Ini mempelajari periodisitas peristiwa cuaca selama bertahun-tahun
untuk milenium, serta perubahan dalam jangka panjang pola cuaca rata-rata,
dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer.
Climatologists,
orang-orang yang praktik klimatologi, mempelajari baik sifat iklim - lokal,
regional atau global - dan alam atau manusia yang disebabkan faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan iklim. Klimatologi mempertimbangkan masa lalu dan masa
depan dapat membantu memprediksi perubahan iklim.
Iklim fenomena menarik termasuk
lapisan batas atmosfer, pola sirkulasi, perpindahan panas (radiasi, konveksi
dan laten), interaksi antara atmosfer dan lautan dan permukaan tanah (terutama
vegetasi, penggunaan lahan dan topografi), dan komposisi kimia dan fisik dari atmosfer.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui macam-
macam alat pengukur yang ada di stasiun meteorologi da kegunaannya serta cara
dan waktu penggunaanya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bidang pertanian, menurut wisnubroto (1999) ilmu
prakiraan penentuan kondisi iklim atmosfer ini adalah untuk menentukan wilayah
pengembangan tanaman.iklim mempengaruhi dunia pertanian. Presipitasi,
evaporasi, suhu, angin, dankelembaban nisbi udara adalah unsur iklim yang
penting. Dalam dunia pertanian, air,udara, dan temperatur menjadi faktor yang
penting. Kemampuan menyimpan air olehtanah itu terbatas. Sebagian air
meninggalkan tanah dengan cara transpirasi, evaporasi,dan drainase. Pada proses
pengamatan keadaan amosfer kita ini, digunakan beberapa alat.sebelum ditemukan satelit
meteorologi, satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaranmenyeluruh mengenai
keadaan atmosfer adalah dengan memasukkan keadaan yangdiamati pada stasiun
cuaca di seluruh dunia ke dalam peta cuaca (neiburger, 1982).
Dalam pelaksanaan pengamatannya menggunakan hukum dan teknik
matematik. Pengamatan cuaca atau pengukuran unsur cuaca dilakukan pada lokasi
yang dinamakan stasiun cuaca atau yang lebih dikenal dengan stasiun
meteorologi. Maksud dari stasiun meteorologi ini ialah menghasilkan serempak
data meteorologis dan data biologis dan atau data-data yang lain yang dapat
menyumbangkan hubungan antara cuaca dan pertumbuhan atau hidup tanaman dan
hewan. Lokasi stasiun ini harus dapat mewakili keadaan pertanian dan keadaan
alami daerah tempat stasiun itu berada. Informasi meteorogis yang secara rutin
diamatiantara lain ialah keadaan lapisan atmosfer yang paling bawah, suhu dan
kelengasan tanah pada berbagai kedalaman, curah hujan, dan curahan lainnya,
durasi penyinaran dan reaksi matahari (prawirowardoyo, 1996). Adapun alat-alat
meteorologi yang ada di stasiun meteorologi pertanian diantaranya alat pengukur
curah hujan (ombrometer tipe observatorium dan ombrograf), alat pengukur
kelembaban relatif udara (psikometer assman, psikometer sangkar, higrograf,
higrometer, sling psikometer), alat pengukur suhu udara(termometer biasa,
termometer maksimum, termometer minimum, dan termometer maximum-minimum six
bellani), alat pengukur suhu air (termometer maksimum-minimum permukaan air),
alat pengukur panjang penyinaran matahari (solarimeter tipe jordan, solarimeter
tipe combell stokes), alat pengukur suhu tanah (termometer permukaan tanah,
termometer selubung kayu, termometer bengkok, termometer maksimum- minimum
tanah, termometer simons, stick termometer), alat pengukur intensitas
penyinaran matahari (aktinograf), alat pengukur evaporasi (panci evaporasikelas
a, piche evaporimeter) dan alat pengukur kecepatan angin (cup anemometer,hand
anemometer, biram anemometer) (prawirowardoyo, 1996). Stasiun meteorologi
mengadakan contoh penginderaan setiap 30 detik danmengirimkan kutipan statistik
(sebagai contoh, rata-rata dan maksimum). Untuk yang keras menyimpan
modul-modul setiap 15 menit. Hal ini dapat menghasilkan kira-kira 20 nilai dari
hasil rekaman untuk penyimpanan akhir disetiap interval keluaran. Ukuranutama
dibuat di stasiun meteorologi danau vida, pemakaian alat untuk temperatur
udara,kelembaban relatif, temperatur tanah (fontain, 2002).
Klimatologi berasal
dari bahasa yunani klima dan logos yang masing2 berarti kemiringan (slope) yg
di arahkan ke lintang tempat sedangkan logos sendiri berarti ilmu. Jadi
definisi klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat
iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan
antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan
interpretasi dari data2 yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam
pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi
statistik (tjasyono, 2004) Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam
proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis2 dan sifat2 iklim bisa
menentukkan jenis2 tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh
karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Seiring
dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada
perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya
perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau
dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam
dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia, hujan merupakan faktor
pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian. Selain
hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu,
angin, kelembaban dan sinar matahari. 1. Radiasi surya permukaan matahari
bersuhu 6000˚k meskipun bagian dalamnya bersuhu jutaan derajat kelvin. Dengan
suhu permukaan tersebut, radiasi yang dipancarkan berupa gelombang elektromagnetik
sebesar 43,5 juta watt tiap m2 permukaan matahari. Dengan jarak rata-rata
matahari-bumi sejauh 150 juta km (triwartha dan horn, 1980). radiasi surya
terdiri dari spectra ultraviolet (panjang gelombang kurang dari 0.38 mikron)
yang berpengaruh merusak karena daya bakarnya sangat tinggi, spectra
photosynthetically active radiation (par) yang berperan membangkitan proses
fotosintesis dan spectra inframerah (lebih dari 0.74 mikron) yang merupakan
pengatur suhu udara . Spectra radiasi par dapat dirinci lebih lanjut menjadi
pita-pita spectrum yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Ternyata
spectrum biru memberikan sumbangan yang paling potensial dalam fotosintesis
(koesmaryono, 1999). 2. Tekanan udara Tekanan udara adalah tekanan yang
diberikan oleh udara karena beratnya tiap-tiap 1 cm2 bidang mendatar di
permukaan bumi sampai batas atmosfer. Jika kita naik maka tekanan makin rendah
karena kerapatan udara makin kecil kolom udaranya makin pendek (soekardi,
1986). Berat udara di atas permukaan tanah menghasilkan daya tekan ke bumi.
Inilah yang disebut tekanan udara. Udara yang mengembang menghasilkan tekanan
udara yang lebih rendah. Sebaliknya, udara yang berat menghasilkan tekanan yang
lebih tinggi. Untuk keperluan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai meteorologi
dan geofisika diperlukan suatu alat yang dapat mengukur kecepatan angin dan
mengukur tekanan udara. Alat tersebut sudah ada. Alat untuk mengukur kecepatan
angin disebut “anemometer” dan alat untuk mengukur tekanan udara disebut
“barometer” (anonim, 2007). 3. Suhu (suhu udara dan tanah) Pembangunan membawa
kesan ke atas sistem iklim mikro. Pembangunan mengubah iklim mikro suatu
kawasan; kesan utama adalah terhadap imbangan sinaran tenaga dan gangguan
terhadap kitaran hidrologi. Penebangan pokok mengakibatkan kuantiti sinaran
tenaga yang diserap oleh tanah lapang meningkat. Ini menyebabkan peningkatan
suhu permukaan tanah dan suhu udara. Pembalikan sinar tenaga bertambah hingga
menyebabkan suhu udara meningkat (anonim, 2008). Suhu dan kelembaban udara ini
sangat erat hubungannya, karena jika kelembaban udara berubah, maka suhu juga
akan berubah. Di musim penghujan suhu udara rendah, kelembaban tinggi,
memungkinkan tumbuhnya jamur pada kertas, atau kertas menjadi bergelombang
karena naik turunnya suhu udara (anonim, 2008).
Kelembaban tanah dan udara Udara dengan mudah menyerap
kelengasan dalam bentuk uap air. Banyaknya bergantung pada suhu udara dan suhu
air. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya
(wilson, 1993). Curah hujan Hujan merupakan susunan kimia yang cukup kompleks
dan bervariasi dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dari musim ke musim
pada tempat yang sama dan dari waktu hujan berbeda. Air hujan terdiri atas:
ion-ion natrium, kalium, kalsium, khlor, karbonat dan sulfat yang merupakan
jumlah yang besar bersama- sama (soekardi, 1986). Hujan merupakan suatu bentuk
presipitasi, atau turunan cairan dari angkasa, seperti salju, hujan es, embun,
dan kabut. Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari
awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi, sebagian menguap ketika
jatuh melalui udara kering, sejenis presipitasi yang dikenali sebagai virga
(anonim, 2008). Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh dipermukaan
tanah selama periode tertentu yang diukur dalam satuan tinggi diatas permukaan
horizontal apabila tidak terjadi penghilangan oleh proses evaporasi, pengaliran
dan peresapan. Dinyatakan sebagai tebal lapisan air yang jatuh diatas permukaan
tanah rata seandaiya tidak ada infiltrasi dan evaporasi. Satuannya adalah mm.
Curah hujan 1mm berarti banyaknya hujan yang jatuh diatas sebidang tanah seluas
1m2 = 1mm x 1m2 = 0,01dm x 100dm2 = 1dm3 = 1liter. Hari hujan adalah suatu hari
dimana terkumpul curah hujan 0,5mm atau lebih (buckman, 1982). 6. Angin Angin
adalah udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Angin berhembus
dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari
dibandingkan tempat yang lain. Permukaan tanah yang panas membuat suhu udara di
atasnya naik. Akibatnya udara mengembang dan menjadi lebih ringan (anonim,
2007). Angin mengakibatkan meningkatnya penguapan, yang dengan kelembaban yang
cukup mungkin dapat menguntungkan. Namun di daerah-daerah kering, banyak angin
berpengaruh sangat buruk, karena mengakibatkan pengeringan yang kuat. Angin
mempunyai pengaruh mekanis, yang kadang-kadang besar artinya (vink, 1984).
Angin adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Udara bergerak
dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin diberi nama
sesuai dengan arah mana angin datang, misalnya angin laut adalah angin yang
bertiup dari laut ke darat (tyasyono, 2004). 7. Evapotranspirasi Evaporasi
adalah perubahan air menjadi uap air. Yang merupakan suatu proses yang berlangsung
hampir tanpa gangguan selama berjam-jam pada siang hari dan sering juga selama
malam hari. Air akan menguap dari permukaan baik tanah gundul maupun tanah yang
ditumbuhi tanaman, dan juga dari pepohonan permukaan kedap air atap dan jalan
raya air, air terbuka dan sungai yang mengalir (wilson, 1993).
BAB
3
METODELOGI
3.1.
Waktu dan tempat
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan kunjungan ini adalah pada
tanggal 29 April 2016 bertempat di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Kenten, Palembang.
3.2
Cara Kerja
3.2.1 Penakar hujan
tipe hellman
Jika
hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya
terangkat atau naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang
gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias
yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan
tenaga per.Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan
selang gelas), pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air
mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan sistem
siphon otomatis (sistem selang air), air dalam tabung akan keluar sampai
ketinggian ujung selang dalam tabung. Bersamaan dengan keluarnya air,tangki
pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus
vertikal.Jika hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung akan naik kembali
seperti diatas. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau
ditentukan dengan menghitung garis-garis vertical.
3.2.2
Campbell stokes
Lamanya
penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar
matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai
pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan
untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh
posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan
bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari
bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias
terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka
jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian
terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
3.2.3
Anemometer
Angin yang bertiup akan membuat anemometer berputar dan
kecepatan angin akan ditunjukkan oleh spidometer yang tertera pada alat. Kecepatan
atau kecepatan angin diukur dengan anemometer cup, instrumen dengan tiga atau
empat logam berlubang kecil belahan ditetapkan, sehingga mereka menangkap angin
dan berputar tentang batang vertikal. Sebuah catatan perangkat listrik
revolusi dari cangkir dan menghitung kecepatan angin.
3.2.4
Thermometer tanah
Buka tutup tabung besi, Tarik tabung gelas yang terikat pada
rantai dengan hati-hati, Pegang ujung gelas yang terikat dengan rantai, baca
termometer sampai persepuluhan derajat dengan cepat dan cermat, waktu membaca usahakan
membelakangi matahari, untuk menghindari pengaruh sinar matahari terhadap
ketelitian pembacaan, kembalikan termometer ke tempat semula dengan hati-hati.
3.2.5
Panci Evaporasi
Panci penguapan
diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran
dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam
tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung
pengaman didekaatkan ke panci dengan maksud agar permukaan air
tetap tenang dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah
itu sekrup patrol diputar sambil melihat ujung panci dari hungging
di dalam tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu berada di
atas penyangga hugging berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika
sikrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun angka
yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak lurus demngan
sekrup pengontrol. Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka (1)
sampai (100)
0 komentar on "laporan BMKG"
Posting Komentar