BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air
merupakan sesuatu yang sangatdibutuhkan dalamkehidupan mahluk hidup. Selain
untuk pengembangan fiskologis mahluk hidup air juga menjadi input bagi berbagai
upaya atau kegiatan mahluk hidup dalam rangka menghasilkan sesuatu untuk
melangsungkan hidupnya. Oleh karena itu air harus tersedia kapan pun dan dimana
pun dalam jumlah, waktu , danmutu yang memadai. Masyarakat yang tinggal jauh
dari jangkauan energy listrik akan susah untuk memindahkan air dari tempat
rendah ketempat yang lebih tinggi. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan
menggunakan pompa hidram. Yang energinya berasal dari tekanan dan hantaman air yang masuk kedalam pompa melaui
pipa. Popa hydraulic ram merupakan suatu solusi karena tidak menggunakan energi
dari bahan bakar dengan harga yang murah dan udah dibuat pompa hiraulic ram ini
juga bisa bekerja 24 jam sehari
Pompa
hidram atau hidraulic ram adalah
sebuah alat yang digunakan untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke
tempat yang lebih tinggi secara automatic dengan menggunakan energi dari air
itu sendiri.
Pompa hidram ini sangat
sederhana dan banayk diguanakan oleh masyarakat pada kondisi yang sesuai dengan
syarat-syarat kerja yang diperlukan untuk operasinya. Pinsip kerja pompa hidram
ini adalah dengan melipatgandakan pukulan air air pada pompa sehingga
menyebabkan perubahan energy kinetic menjadi dinamik yang menyebabkan
terjadinya palu air ( water hammer ) dan terjadi tekanaan tinggi didalam pompa.
Water hammer air adalah hentakan atau gelombang air yang disebabkan oleh energy
kinetic dalam gerakkannya ketika arah air ini dihentikan atau dirubah secra
tiba-tiba. Tekanan dinamik diteruskan kedalam tabung udara yang berfungsi
sebagai penguat tekanan air dan memaksa air naik ke pipa penghantar. Pompa
hydraulic ram bekerja berdasarkan prinsip palu air. Penutupan katup limbah
menyebabkan aliran air seperti dihentikan secara tiba-tiba sehingga terjadi
perubahan bentuk energi. Pompa hidram hanya dapat digunakan pada aliran air
yang memiliki kemiringan, sebab pompa ini memerlukan energi terjunan air dengan
ketinggian lebih besar atau sama dengan satu meter yang masuk melalui pompa.
Air mengalir melalui pimpa penggerak kedalam pompa dan keluar melaui katup
limbah yang terbuka. Pada kecepatan alir yang mencukupi katup ini akan menutup
dengan sanagat cepat, akibatnya tekanan yang tinggi akan terjadi didalam pompa,
selanjutnya air hanya dapat keluar lewat katup tekan kedalam tabung udara serta
mengkompresi udara yang ada didalam tabung sampai kecepatan aliran menjadi nol.
Udara yang telah dikompresi tadi akan menekan air kedalam tabung air tersebut
kedalam pipa penyalur. Akan tetapipopa hidram tidak dapat memompa semua air
yang masuk, sebagian air masuk dan sebagian lagi keluar melalui katup limbah.
1.2
Tujuan
Ada
beberapa tujuan dibuatnya makalah ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
Agar mahasiswa dapat memahami
manfaat dari pompa hidram, dapat mengerti cara pengaplikasian pompa hidram
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Cara Kerja Pompa Hidram
Cara kerja pompa hidram adalah dimulai dari air yang
turun melalui reseivoir melalui pipa dengan kekuatan tertentu masuk kedalam
pompa, karena katup limbah yang berada dalam pompa pada awalnya terbuka maka
gerakkan air yang keluar dari reseivoir tadi terpancing untuk melalui katup
limbah. Dengan air yang mengalir dari reseivoir yang mengalir terus menerus
maka tekanan dalam rumah pompa akan meningkat, sehingga katup limbah akan
tertutup. Hal ini akan menyebabkan katup hantar terbuka akibat dari tekanan air
di rumah pompa sehingga aisr akan naik melaui pipa hantar, selanjunya air yang bertekanan ini akan
menekan udara yang berada dalam tabung udara. Karena udara bersifat
compressible maka volume udara akan mengecil akibat tekanan air. Pada saat
aliran dari rumah pompa sudah mengecil maka udara akan menekan air ke pipa
discharge dan juga akan menekan katup hantar sehingga tertutup. Karena berat
katup limbah maka katup limbah akan terbuka sehingga air mengalir melaui katup
limbah. Pompa hidram tidak menggunakan sumber energi dari luar untuk bekerja
melainkan menggunakan energy dari air itu sendiri sperti yang telah dijelaskan
pada bagian sebelumnya, karena itu masuknya air kedalam pompa harus continue.
Beberapa penelitian tentang berbagai rancangan dan
performansi pompa hidram telah dilakukan. Namun penelitian tersebut belum
mengkaji peningkatan yang terjadi akibat fenomena palu air, padahal pompa hiram
bekerja berdasarkan mekanisme palu air yang terjadi, disamping untuk
mendapatkan aliran pompa yang kontinueta tabung udara juga berfungsi untuk
mengurangi daya yang ada pada pompa.
2.2
Karakteristik Pompa Hidram
Karakteristik dari pompa hidrolik yang bekerja pada
dimana jarak antara lubang dan katup limbah konstan. Tinggi vertical tangki
pemasukkan ( supply head ) tetap sedang tinggi pemompaa berubah-ubah, ternyata
bahwa jumlah katup limbah tiap menit bertambah pada setiap penambahan tinggi
pemompaan.
2.3
Rancangan konstruksi Pompa Hidrolik Ram
Hydraulic ram yang ada telah dirancang kembali dan
diperbaiki berdasarkan pengalaman yang diperoleh di lapang sampai ram dapat
bekerja baik pada semua keadaan dengan pemeliharaan minimum. Hydraulic ram
dibuat dari bahan cor besi yang kuat, sehingga terdapat ram yang dapat bekeja
sampai seratus tahun. Di Jawa Barat ada beberapa pompa hidrolik yang masih
beroperasi dan dibuat sebelum perang dunia kedua. Hidrolik ram yang bersal dari
ITDG, yang dibicarakan disini adalah ram yang dibuat dari besi-besi cordan
sambungan pipa yang masih banyak dikalangan bebas dengan ukuran dua inchi.
Penetuan ukuran ram umumnya ditentukan berdasarkan ukuran diameter dalam pipa
pemasukkan. Bebrapa pbrik membuat pompa hirolik ram menetukan ukuran ram
berdasarkan ukuran diameter dalam dari pipa pemasukkan tersebut.
1. Katup limbah ( waste
valve )
Katup limbah merupakan bagian yang sangat penting pada
hidrolik ram dan harus dirancang dengan baik, sehingga berat dan gerakkannya
dapat disesuaikan. Beberapa jenis katup limbah telah dikembangkan secara umum.
Katup limbah dengan tegangan yang kuat dan jarak antara lubang katup dengan
karet katup cukup jauh. Memungkinkan kecepatan air dalam pipa pemasukkan lebih
besar, sehingga pada saat katup limbah meutup terjadi energy tekanan yang besar
dan menyebabkan timbulnya efek palu air. Katup limbah yang ringan dan
gerakkannya pendek akan memberikan pukulan atau denyutan yang lebih cepat
sehingga akan menyebabkan hasil pemompaan tinggi besar daripada pemopmpaan
rendah. Penelitian mengenai bentuk dari katup limbah masih kurang, tetapi pada
saat ini jenis katup kerdam sederhana kelihatannya bekerja cukup baik. Beberapa
model hidrrolik ram sudah menggunakan jenis katup kerdam yang dilengkapi dengan
per, tetapi belum diketahui pakah hal tersebut meningkatkan efisiensi ram, yang
jelas ini menghindari pemakaian “ sliding
bearing “ yang harus diganti bila
aus.
2. Katup pengantar ( Delivery
valve )a
Katup
pengantar harus memiliki lubang yang besar sehingga memungkinkan air yang
dipompa memasuki ruang udara tanpa hambatan pada aliran. Katup ini dapat dibuat
dengan bentuk dengan sederhana yang dinamakan katup searah ( non return ),
katup ini dibuat dengan karet kaku dan bekerja seperti pada katup kerdam.
3. Ruang udara ( Air
chamber )
Ruang udara harus dibuat sebesar mungkin untuk
memampatkan udara dan menahan tegangan tekanan ( preasure pulse ) dari siklus
ram, memungkinkan aliran ini secara tetap melalui pipa penghantar dan
kehilangan tenaga karena gesekan diperkecil. Jika ruang udara berisi air ram
akan bergetar keras dan dapat mengakibatkan ruang udara pecah. Jika hal ini
terjadi ram harus dihentikan dengan segera, beberapa ahli menyarankan bahwa
volume ruang udara harus sama dengan volume air dalam pipa pengantar. Pada pipa
pengantar yang panjang hal ini akan membutuhkan ruang udara yang terlalu besra
untuk itu sebaiknya dirancang ruangan udara dengan ukursn kecil.
4. Katup udara ( Air
valve )
Udara yang disimpan dalam ruang udara dihisap
perlahan-lahan oleh turbulensi air yang masuk melalui katup penghantar dan
hilang kedalam pipa pengantar. Udara ini harus diganti dengan udara baru melaui
katup udara. Katup udara harus disesuaikan sehingga mengeluarkan semprotan air
yang kecil setiap terjadinya denyut kompresi. Jika katup udara terbuka terlalu
besar maka ruang udara akan terisi dengan udara dan ram akan memompa udara.
Jika katup kurang terbuka sehungga memungkinkan masuknya udara yang cukup
banyak maka ram akan begetar. Keadaan ini harus diperbaiki dengan memperhatikan
lubang udara.
5. Pipa pengantar (
Delivery Vive )
Hidrolik ram dapat memompa air pada ketinggian air yang
cukup tinggi. Dengan menggunakan pipa pengantar yang panjang akan menyebabkan
ram harus mengatasi gesekan antara air dengan dinding pipa. Pipa pengantar
dapat dibuat dari bahan apapun, termasuk pipa plastic tetapidengan syarat pipa
tersebut dapat menahan tekanan air.
Pompa hidrolik ram atau
hidraulick ram ini banyak digunakan tidak hanya masyarakat dalam negeri tetapi
jiga luar negeri, karena selain murah, mudah didapatkan juga hemat energi,
karena energi yang diperlukan adalah hempasan atau energy dari air itu sendiri.
Jika beberapa ram dipakai secara bersama-sama harus digunakan pipa pemasukkan
yang terpisah, tetapi dapat dipasang pipa penghantar yang sama. Garis tengah
pipa pengantar sesuai dengan kapasitas pompa per setiap harinya tanpa menyusahkan
kita.
6. Tangki pemasukan
Tangki akan bervariasi sesuai dengan tempatnya, tetapi
terdapat perbedaa-perbedaan dasar menurut sifat sumber air yang bersangkutan.
Mata air, sungai-sungai, saluran-saluran, system air yang berpipa dan sumber
air di artesis masing-masing mempunyai tuntutannya sendiri. Tehnik dan
desaintangki pemasukan dan cara konstruksinya dapat ditemukan dalam buku-buku
lain, namun beberapa prinsip dasar harus ingat. Jika sumber air dipakai untuk
air minum maka pencemaran harus dihindarkan. Desain sumber saluran dan sungai
harus memperhitungkan masalah-masalah pengairan, pusaran air, dan erosi. Karena
air pada umumnya mengandung bahan endapa, sebaiknya tangki perantaraan ini
mempunyai saluran pembuangan. Hal ini juga memudahkan pemeliharaannya.
E. Penggunaan Hidraulic
Ram di Lapangan
1. Ukuran jumlah air
Ukuran hirolik ram ditentukan oleh pengeluaran yang
dikehendaki atau dibatasi oleh jumlah air yang tersedia untuk menggerakkan
pompa. Perkiraan untuk jumlah air maksimum dan minimum yang diperlukan untuk
menggerakkan pompa telah disediakan.
2. Pipa pemasukan
Pipa pemasukkan
merupakan pertimbangan yang penting dalam desain keseluruhan. Setiap pembuat
hydram pada taraf komersil mempunyai cara yang berbeda untuk menghitung
diameter pemasukkan dan panjangnya, dan dalam kebanyakan hal dua cara yang
berbeda akan menghasilkan jawaban yang berbeda, untungnya pipa pemasukkan akan
memberikan hasil yang memuaskan dalam bata-batas diameter dan panjang yang
luas. Setelah memeperkirakan setiap tangki pemasukkan saluran pemasukkan dan
tempat pemasangan pompa yang memberikan tinggi jatuh vertikal dan aliran yang
maksimal.
3. Pipa pengantar
Biasanya yang dipakai untuk pipa pengantar adalah pipa
dari paralon ( PVC masukkan ). Sepotong pipa besi yang digalvanisir yang
dipasang pada pompa sebelum saluran pengantar dapat memperkuat pompa. Tetapi
tidak mutlak perlu, tetapi jika daya angkat vertikal melebihi kekuatan pipa
tersebut haruslah pipa besinyang digalvanisir. Ingatlah bahwa daya angjat
hidram diangkat vertikal minimum kira-kira dua kali jatuh vertikal, dan daya
angkat vertikal maksimum adalah kira-kira dua puluh kali tinggi jatuh vertikal.
Jika pipa pengantar mempunyai bagian-bagian yang terletak dimana udara
terkumpul. Sebuah katup udara atau sejenisnya akan sangat diperlukan dalam
proses ini.
Survei untuk sebuah pompa hidrolik ram harus dilakukan
dengan mempertimbangkan rancangannya, sebelum sebuah rancangan dapat dibuat
beberapa hal dapat diketahui yaitu : tinggi air vertikal dari sumber air sampai
pompa, daya angkat vertikal pada pompa untuk member tenaga pada pompa sampai
tempat penampungan, jumlah air yang tersedia untuk memberi tenaga pada pompa (
pemasukan Q atau aliran sumber ), jumlah minimum air yang diperlukan setiap
hari, panjang pimpa pemasukan dari sumber air ke pompa, panjang pompa
pengeluaran dari pompa ke tempat penampungan. Yang mula-mula diukur adalah
jarak dari tempatyang potensial untuk pemasangan pompa sampai dimana air
diperlukan dan perbedaan ketinggian vertikal. Kecuali dalam beberapa hal,
sebuah hidrolik ram tidak dapat menaikkan air lebih dari 100 m. untuk mencegah
pemakaian pipa-pipa bersih yang digalvanisir (GI) yang panjang kita harus
mengusahakan agar tidak melampaui limit tekanan pipa. Kita juga harus mengukur
tinggi jatuh yang tersedia dari sumber air ketempat dimana pompa akan dipasang.
Tinggi jatuh pemasukan harus berkisar antara 1-20 m, mengingat bhawa
pengeluaran berhubungan langsung dengan tinggi jatuh pemasukan yang diperbesar.
Secara kasar panjang pipa pemasukan akan 4 kali tinggijatuh pemasukan.
Penelitian tempat harus dibuat dengan seksama, termasuk bertanya pada penduduk
setempat mengenai tentang kualitas air, kemungkinan perubahan jumlah air pada
perubahan musim.
Kita dapat memperkirakan jumlah air yang dikeluarkan per
hari, dengan menggunakan rumus tinggi jatuh vertikal dikali aliran sumber dan
dibagi dengan daya angkat vertikal. Jika pengeluaran pompa dihitung terlalu
kecil, maka penggunaan sebuah pompa hidram tidaklah menguntungkan. Jika air
tersedia dengan cukup maka hitunglah kebutuhan air desa yang bersangkutan
dengan memperhitungkan penggunaan air setempat, pemakaian air oleh ternak, dan
kalaupun ada pemakaian air untuk irigasi pada skala yang kecil untuk
pohon-pohon buah dan kebun sayuran. Jadikanlah angka yang dihasilkan tersebut
jumlah air yang diinginkan dan kemudian hitunglah aliran pemasukan yang
dibutuhkan dengan menggunakan rumus :
daya angkat vertikal dikali Q ( pengeluaran ) dibagi dengan tinggi jatuh
vertikal dikali 0.6. Dengan memeperbesar tinggi jatuh vertikal pengeluaranakan
bertambah besar secara proporsional. Salah satu cara untuk memperbesar tinggi
jatuh vertikal jika terlalu pendek adalah dengan mengalirlkan air darisumber
melaui pipa atau saluran ke sebuah tempat yang lebih rendah daripada perbedaaan
ketinggian dengan pompa yang lebih besar. Untuk pipa pemasukkan pertama dapat
dipergunakan pipa HDP ( High Density
Polithylene ), tetapi pipa yang berhubungan dengan pompa haruslah pipa GI ( Galvanized Iron : besi yang
digalvanisir ) atau pipa baja. Sambungan kedua pipa itu dapat merupakan pipa
berdiri ( stand pipe ) yang terbuka
jika pipa HDP yang bersangkutan lebih besar satu ukuran daripada pipa pemasukan
atau dapat dibuat sebuah tangki kecil yang mempunyai pipa pemasukan,
pengeluaran, pembuangan dan pelimpah.
Tangki perantara ini sangat berguna terutama jika air
mengandung banyak endapan. Kegunaan sebuah pipa yang berdiri atau sebuah tangki
pelimpahan adalah untuk menjamin bahwa sama sekali tidak terdapat udara didalam
pipa pemasukan. Penggunaan pipa terbuka yang berdiri adalah terutama
instalasi-instalasi dimana tangki pemasukan dan lokasi hidram dibatasi oleh
topografi disekitarnya. Yang dapat mencegah dibuatnya pipa pemasukan yang lurus
atau diperlukannya pipa pemasukan yang terlalu panjang atau tidak cukup curam.
Pada penggunaan pipa betdiri yang terbuka panjang dan pipa pemasukannya
ditentukan oleh lokasi pipa berdiri tersebut.
Mekanisme terjadinya palu air, palu air terjadi pada
kondisi tertutup yang dialiri penuh bila terdapat perlambatan atau percepatan
aliran, seperti perubahanyang terjadi dengan dibukanya sebuah katup dari jalur
pipa. Jika perubahan terjadi secara berangsur-angsur perhitungannya dapat
dilaksanakn dengan metode lonjakan dengan memandang cairannya sebagai tak mampu
mampat dan konduitnya tegar. Bila sebuah katup pada jalur pipa ditutup secara
cepat pada waktu aliran berlangsung, berkuranglah aliran melalui katup itu. Hal
ini meningkatkan tekanan disebelah katup dan menyebabkan merambatnya suatu
pulsa tekanan tinggi ke hulu dengan kecepatan gelombang sonik. Pulsa pada
tekanan ini akan memperkecil kecepatan aliran. Disebelah hilir katup tekanan
berkurang dan suatu gelombang tekanan merendah ke hilir dengan kecepatan a,
yang juga memperkecil kecepatan . jikan penutupannya cukup dan tekanan stedinya
rendah maka akan terdapat gelembung uap disebelah hilir katup. Bila hal ini
terjadi maka rongga tersebut mengempes dan menimbulkan gelombang tekanan tinggi
ke hilir.
Pada pipa yang dihubungkan dengan pompa gejala palu air
ini juga dapat terjadi. Misalnya, pompa listrik yangsedang bekerja tiba-tiba
mati. Maka aliran air akan terhalang impeller sehingga mengalami perlambatan
yang mendadak. Di sini terjadi lonjakan tekanan pada pompa dan pipa, seperti
peristiwa menutupnya katup secara tiba-tiba. Besarnya lonjakan tekanan akibat
palu air tergantung pada laju percepatan aliran.
Rancangan pompa hidram dengan menggunakan tabung udara,
penelitian ini dengan dan tanpa tabung udara untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap besarnya palu air yang terjadi pada pompa hidram. Ada beberapa tahap
yang harus dilakukan saat akan melaukan pengujian, persiapan pompa hidram pada
pengujian pertama lakukan dengan menggunakan tabung udara, kemudian pada tabung
kedua dilakukan dengan tanpa tabung udara. Tahap yang kedua yaitu cek instalasi
agar tidak ada kebocoran, bukan gate valve pada pengujian kedua
pemasangan pressuregauge pada daerah setelah katup limbah dilakukan setelah air
keluar dari tee. Catat tinggi
permukaan air yang keluar melalui V-notch
weir pada bak limbah. Tinggi air yang keluar melalui V-notch wear pada
penampung tekanan pada pipa penghantar, tekanan tabung udara, tekanan tanapa
tabung udara.serta tekanan yang terjadi pada badan pompa kemudian catatlah
hasilnya, ulangi pengambilan data selama sepuluh menit.
Dengan pemakaian tabung udara terjadi penurunan perubahan
head dalam pipa penghantar pada instalasi pada pompa hidram. Head tekanan balik
berkurang dari 103,87 m tanpa menggunakan tabung udara. Namun dalam pipa
penyalur head tekanan meningkat dari 0,29 m tanpa menggunakan tabung udara
menjadi 2,9 m.
Hal ini menyebabkan
peningkatan debit air dalam pipa penyalur dengan menggunakan tabung udara.
Sehingga pemasangan tabung udara dapat meningkatkan efisiensi pompa hidram
secara signifikan dari 0,72 % tanpa tabungudara menjadi 19,45 % dengan tabung
udara. Jadi tabung udara mempunyai pengaruh yang besar terhadap untuk kerja
pompa hidram.
BAB 3
METODOLOGI
3.1
Waktu Pelaksaan
Praktikum ini dilaksanakan pada
pukul 08.00 WIB sampai jam 17.45 WIB di
depan Jurusan Teknologi Pertanian
3.2
Alat dan Bahan
Alat dan bahan
yang digunakan adalah drum, pipa, paralon, selang, selotip, pegas, dan
peralatan perekat.
3.3
Cara Kerja
1.
Persiapkan alat dan bahan yang
diperlukan
2.
Rangkai bagian-bagian alat satu per
satu. Dimulai dengan melubangi drum pada bagian bawah dan memasang potongan
karet sebelum dipasangi SDD dan SDL. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya kebocoran. Lalu posisikan drum diatas ketinggian 2,5 meter dari
tanah.pasang pipa dari menara kebawahdengan panjang pipa 2,3 meter.
3.
Pada sambungan paling bawah, pasangkan
selang ulir yang diikat erat menggunakan klep.
4.
Potong dan haluskan besi membentuk 4
lingkaran menggunakan gerindra. Kemudian lubangi 2 lingkaran dengan 1 lubang
dan 2 lingkaran lain dengan 6 lubang
5.
Rangkai semua alat membentuk badan
hidram
6.
Setelah hidram selesai, sambungkan
dengan selang dari drum. Sebelumnya isi penuh drum dengan air, kemudian lakukanlah
percobaa.
BAB
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
4.2
Pembahasan
Setelah
dilakukan percobaan beberapa kali akhirnya percobaan kali ini berhasil. Survei
untuk sebuah pompa hidrolik ram harus dilakukan dengan mempertimbangkan
rancangannya, sebelum sebuah rancangan dapat dibuat beberapa hal dapat
diketahui yaitu : tinggi air vertikal dari sumber air sampai pompa, daya angkat
vertikal pada pompa untuk member tenaga pada pompa sampai tempat penampungan,
jumlah air yang tersedia untuk memberi tenaga pada pompa ( pemasukan Q atau
aliran sumber ), jumlah minimum air yang diperlukan setiap hari, panjang pimpa
pemasukan dari sumber air ke pompa, panjang pompa pengeuaran dari pompa ke
tempat penampungan. Yang mula-mula diukur adalah jarak dari tempatyang
potensial untuk pemasangan pompa sampai dimana air diperlukan dan perbedaan
ketinggian vertikal. Kecuali dalam beberapa hal, sebuah hidrolik ram tidak
dapat menaikkan air lebih dari 100 m. untuk mencegah pemakaian pipa-pipa bersih
yang digalvanisir (GI) yang panjang kita harus mengusahakan agar tidak
melampaui limit tekanan pipa. Kita juga harus mengukur tinggi jatuh yang
tersedia dari sumber air ketempat dimana pompa akan dipasang. Tinggi jatuh
pemasukan harus berkisar antara 1-20 m, mengingat bhawa pengeluaran berhubungan
langsung dengan tinggi jatuh pemasukan yang diperbesar. Secara kasar panjang
pipa pemasukan akan 4 kali tinggijatuh pemasukan. Penelitian tempat harus
dibuat dengan seksama, termasuk bertanya pada penduduk setempat mengenai
tentang kualitas air, kemungkinan perubahan jumlah air pada perubahan musim.
Kita dapat memperkirakan jumlah air yang dikeluarkan per
hari, dengan menggunakan rumus tinggi jatuh vertikal dikali aliran sumber dan
dibagi dengan daya angkat vertikal. Jika pengeluaran pompa dihitung terlalu
kecil, maka penggunaan sebuah pompa hidram tidaklah menguntungkan. Jika air
tersedia dengan cukup maka hitunglah kebutuhan air desa yang bersangkutan
dengan memperhitungkan penggunaan air setempat, pemakaian air oleh ternak, dan
kalaupun ada pemakaian air untuk irigasi pada skala yang kecil untuk
pohon-pohon buah dan kebun sayuran. Jadikanlah angka yang dihasilkan tersebut
jumlah air yang diinginkan dan kemudian hitunglah aliran pemasukan yang
dibutuhkan dengan menggunakan rumus :
daya angkat vertikal dikali Q ( pengeluaran ) dibagi dengan tinggi jatuh
vertikal dikali 0.6. Dengan memeperbesar tinggi jatuh vertikal pengeluaranakan
bertambah besar secara proporsional. Salah satu cara untuk memperbesar tinggi
jatuh vertikal jika terlalu pendek adalah dengan mengalirlkan air darisumber
melaui pipa atau saluran ke sebuah tempat yang lebih rendah daripada perbedaaan
ketinggian dengan pompa yang lebih besar. Untuk pipa pemasukkan pertama dapat
dipergunakan pipa HDP ( High Density
Polithylene ), tetapi pipa yang berhubungan dengan pompa haruslah pipa GI ( Galvanized Iron : besi yang
digalvanisir ) atau pipa baja. Sambungan kedua pipa itu dapat merupakan pipa
berdiri ( stand pipe ) yang terbuka
jika pipa HDP yang bersangkutan lebih besar satu ukuran daripada pipa pemasukan
atau dapat dibuat sebuah tangki kecil yang mempunyai pipa pemasukan,
pengeluaran, pembuangan dan pelimpah.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafie Jahja, 1979, Teknologi Pompa Hidrolik Ram, Bandung,
Pusat Teknologi
Pusat Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung.
Sriyono Dakso dan Fritz Dietzel, 1994, Turbin Pompa dan Kompresor, Jakarta :
Erlangga.
Sularso, dan Haruo Tahara, 1987, Pompa dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian,
dan
Pemeliharaan,
Jakarta : Pradnya Pranita.Taye, T., 1998, Hidraulic
Ram Pump, Journal of the ESME, Vol .11, Addis ababa,
Ethiopia.
Widarto L dan FX, Sudarto C. PH, 1997, Membuat Pompa Hidram, Yogyakarta :
Kanisius.
2 komentar on "laporan pompa hidram"
mana hasil analisis datanya?
hasilnya gak saya copy, karena brdsrkan prktkum sendiri jadi mnrt saya tidak trlalu pntng.
Posting Komentar