Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 01 Desember 2015

laporan pompa hidram




BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Air merupakan sesuatu yang sangatdibutuhkan dalamkehidupan mahluk hidup. Selain untuk pengembangan fiskologis mahluk hidup air juga menjadi input bagi berbagai upaya atau kegiatan mahluk hidup dalam rangka menghasilkan sesuatu untuk melangsungkan hidupnya. Oleh karena itu air harus tersedia kapan pun dan dimana pun dalam jumlah, waktu , danmutu yang memadai. Masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan energy listrik akan susah untuk memindahkan air dari tempat rendah ketempat yang lebih tinggi. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan pompa hidram. Yang energinya berasal dari tekanan dan  hantaman air yang masuk kedalam pompa melaui pipa. Popa hydraulic ram merupakan suatu solusi karena tidak menggunakan energi dari bahan bakar dengan harga yang murah dan udah dibuat pompa hiraulic ram ini juga bisa bekerja 24 jam sehari
Pompa hidram atau hidraulic ram adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi secara automatic dengan menggunakan energi dari air itu sendiri.
Pompa hidram ini sangat sederhana dan banayk diguanakan oleh masyarakat pada kondisi yang sesuai dengan syarat-syarat kerja yang diperlukan untuk operasinya. Pinsip kerja pompa hidram ini adalah dengan melipatgandakan pukulan air air pada pompa sehingga menyebabkan perubahan energy kinetic menjadi dinamik yang menyebabkan terjadinya palu air ( water hammer ) dan terjadi tekanaan tinggi didalam pompa. Water hammer air adalah hentakan atau gelombang air yang disebabkan oleh energy kinetic dalam gerakkannya ketika arah air ini dihentikan atau dirubah secra tiba-tiba. Tekanan dinamik diteruskan kedalam tabung udara yang berfungsi sebagai penguat tekanan air dan memaksa air naik ke pipa penghantar. Pompa hydraulic ram bekerja berdasarkan prinsip palu air. Penutupan katup limbah menyebabkan aliran air seperti dihentikan secara tiba-tiba sehingga terjadi perubahan bentuk energi. Pompa hidram hanya dapat digunakan pada aliran air yang memiliki kemiringan, sebab pompa ini memerlukan energi terjunan air dengan ketinggian lebih besar atau sama dengan satu meter yang masuk melalui pompa. Air mengalir melalui pimpa penggerak kedalam pompa dan keluar melaui katup limbah yang terbuka. Pada kecepatan alir yang mencukupi katup ini akan menutup dengan sanagat cepat, akibatnya tekanan yang tinggi akan terjadi didalam pompa, selanjutnya air hanya dapat keluar lewat katup tekan kedalam tabung udara serta mengkompresi udara yang ada didalam tabung sampai kecepatan aliran menjadi nol. Udara yang telah dikompresi tadi akan menekan air kedalam tabung air tersebut kedalam pipa penyalur. Akan tetapipopa hidram tidak dapat memompa semua air yang masuk, sebagian air masuk dan sebagian lagi keluar melalui katup limbah.

1.2 Tujuan
Ada beberapa tujuan dibuatnya makalah ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
Agar mahasiswa dapat memahami manfaat dari pompa hidram, dapat mengerti cara pengaplikasian pompa hidram dalam  kehidupan sehari-hari.
           



                                         

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cara Kerja Pompa Hidram
            Cara kerja pompa hidram adalah dimulai dari air yang turun melalui reseivoir melalui pipa dengan kekuatan tertentu masuk kedalam pompa, karena katup limbah yang berada dalam pompa pada awalnya terbuka maka gerakkan air yang keluar dari reseivoir tadi terpancing untuk melalui katup limbah. Dengan air yang mengalir dari reseivoir yang mengalir terus menerus maka tekanan dalam rumah pompa akan meningkat, sehingga katup limbah akan tertutup. Hal ini akan menyebabkan katup hantar terbuka akibat dari tekanan air di rumah pompa sehingga aisr akan naik melaui pipa hantar,  selanjunya air yang bertekanan ini akan menekan udara yang berada dalam tabung udara. Karena udara bersifat compressible maka volume udara akan mengecil akibat tekanan air. Pada saat aliran dari rumah pompa sudah mengecil maka udara akan menekan air ke pipa discharge dan juga akan menekan katup hantar sehingga tertutup. Karena berat katup limbah maka katup limbah akan terbuka sehingga air mengalir melaui katup limbah. Pompa hidram tidak menggunakan sumber energi dari luar untuk bekerja melainkan menggunakan energy dari air itu sendiri sperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, karena itu masuknya air kedalam pompa harus continue.
            Beberapa penelitian tentang berbagai rancangan dan performansi pompa hidram telah dilakukan. Namun penelitian tersebut belum mengkaji peningkatan yang terjadi akibat fenomena palu air, padahal pompa hiram bekerja berdasarkan mekanisme palu air yang terjadi, disamping untuk mendapatkan aliran pompa yang kontinueta tabung udara juga berfungsi untuk mengurangi daya yang ada pada pompa.
2.2 Karakteristik Pompa Hidram
            Karakteristik dari pompa hidrolik yang bekerja pada dimana jarak antara lubang dan katup limbah konstan. Tinggi vertical tangki pemasukkan ( supply head ) tetap sedang tinggi pemompaa berubah-ubah, ternyata bahwa jumlah katup limbah tiap menit bertambah pada setiap penambahan tinggi pemompaan.
2.3 Rancangan konstruksi Pompa Hidrolik Ram
            Hydraulic ram yang ada telah dirancang kembali dan diperbaiki berdasarkan pengalaman yang diperoleh di lapang sampai ram dapat bekerja baik pada semua keadaan dengan pemeliharaan minimum. Hydraulic ram dibuat dari bahan cor besi yang kuat, sehingga terdapat ram yang dapat bekeja sampai seratus tahun. Di Jawa Barat ada beberapa pompa hidrolik yang masih beroperasi dan dibuat sebelum perang dunia kedua. Hidrolik ram yang bersal dari ITDG, yang dibicarakan disini adalah ram yang dibuat dari besi-besi cordan sambungan pipa yang masih banyak dikalangan bebas dengan ukuran dua inchi. Penetuan ukuran ram umumnya ditentukan berdasarkan ukuran diameter dalam pipa pemasukkan. Bebrapa pbrik membuat pompa hirolik ram menetukan ukuran ram berdasarkan ukuran diameter dalam dari pipa pemasukkan tersebut.
1. Katup limbah ( waste valve )
            Katup limbah merupakan bagian yang sangat penting pada hidrolik ram dan harus dirancang dengan baik, sehingga berat dan gerakkannya dapat disesuaikan. Beberapa jenis katup limbah telah dikembangkan secara umum. Katup limbah dengan tegangan yang kuat dan jarak antara lubang katup dengan karet katup cukup jauh. Memungkinkan kecepatan air dalam pipa pemasukkan lebih besar, sehingga pada saat katup limbah meutup terjadi energy tekanan yang besar dan menyebabkan timbulnya efek palu air. Katup limbah yang ringan dan gerakkannya pendek akan memberikan pukulan atau denyutan yang lebih cepat sehingga akan menyebabkan hasil pemompaan tinggi besar daripada pemopmpaan rendah. Penelitian mengenai bentuk dari katup limbah masih kurang, tetapi pada saat ini jenis katup kerdam sederhana kelihatannya bekerja cukup baik. Beberapa model hidrrolik ram sudah menggunakan jenis katup kerdam yang dilengkapi dengan per, tetapi belum diketahui pakah hal tersebut meningkatkan efisiensi ram, yang jelas ini menghindari pemakaian “ sliding bearing “  yang harus diganti bila aus.
2. Katup pengantar ( Delivery valve )a
Katup pengantar harus memiliki lubang yang besar sehingga memungkinkan air yang dipompa memasuki ruang udara tanpa hambatan pada aliran. Katup ini dapat dibuat dengan bentuk dengan sederhana yang dinamakan katup searah ( non return ), katup ini dibuat dengan karet kaku dan bekerja seperti pada katup kerdam.
3. Ruang udara ( Air chamber )
            Ruang udara harus dibuat sebesar mungkin untuk memampatkan udara dan menahan tegangan tekanan ( preasure pulse ) dari siklus ram, memungkinkan aliran ini secara tetap melalui pipa penghantar dan kehilangan tenaga karena gesekan diperkecil. Jika ruang udara berisi air ram akan bergetar keras dan dapat mengakibatkan ruang udara pecah. Jika hal ini terjadi ram harus dihentikan dengan segera, beberapa ahli menyarankan bahwa volume ruang udara harus sama dengan volume air dalam pipa pengantar. Pada pipa pengantar yang panjang hal ini akan membutuhkan ruang udara yang terlalu besra untuk itu sebaiknya dirancang ruangan udara dengan ukursn kecil.
4. Katup udara ( Air valve )
            Udara yang disimpan dalam ruang udara dihisap perlahan-lahan oleh turbulensi air yang masuk melalui katup penghantar dan hilang kedalam pipa pengantar. Udara ini harus diganti dengan udara baru melaui katup udara. Katup udara harus disesuaikan sehingga mengeluarkan semprotan air yang kecil setiap terjadinya denyut kompresi. Jika katup udara terbuka terlalu besar maka ruang udara akan terisi dengan udara dan ram akan memompa udara. Jika katup kurang terbuka sehungga memungkinkan masuknya udara yang cukup banyak maka ram akan begetar. Keadaan ini harus diperbaiki dengan memperhatikan lubang udara.
5. Pipa pengantar ( Delivery Vive )
            Hidrolik ram dapat memompa air pada ketinggian air yang cukup tinggi. Dengan menggunakan pipa pengantar yang panjang akan menyebabkan ram harus mengatasi gesekan antara air dengan dinding pipa. Pipa pengantar dapat dibuat dari bahan apapun, termasuk pipa plastic tetapidengan syarat pipa tersebut dapat menahan tekanan air.
Pompa hidrolik ram atau hidraulick ram ini banyak digunakan tidak hanya masyarakat dalam negeri tetapi jiga luar negeri, karena selain murah, mudah didapatkan juga hemat energi, karena energi yang diperlukan adalah hempasan atau energy dari air itu sendiri. Jika beberapa ram dipakai secara bersama-sama harus digunakan pipa pemasukkan yang terpisah, tetapi dapat dipasang pipa penghantar yang sama. Garis tengah pipa pengantar sesuai dengan kapasitas pompa per setiap harinya tanpa menyusahkan kita.
6. Tangki pemasukan
            Tangki akan bervariasi sesuai dengan tempatnya, tetapi terdapat perbedaa-perbedaan dasar menurut sifat sumber air yang bersangkutan. Mata air, sungai-sungai, saluran-saluran, system air yang berpipa dan sumber air di artesis masing-masing mempunyai tuntutannya sendiri. Tehnik dan desaintangki pemasukan dan cara konstruksinya dapat ditemukan dalam buku-buku lain, namun beberapa prinsip dasar harus ingat. Jika sumber air dipakai untuk air minum maka pencemaran harus dihindarkan. Desain sumber saluran dan sungai harus memperhitungkan masalah-masalah pengairan, pusaran air, dan erosi. Karena air pada umumnya mengandung bahan endapa, sebaiknya tangki perantaraan ini mempunyai saluran pembuangan. Hal ini juga memudahkan pemeliharaannya.
E. Penggunaan Hidraulic Ram di Lapangan
1. Ukuran jumlah air
            Ukuran hirolik ram ditentukan oleh pengeluaran yang dikehendaki atau dibatasi oleh jumlah air yang tersedia untuk menggerakkan pompa. Perkiraan untuk jumlah air maksimum dan minimum yang diperlukan untuk menggerakkan pompa telah disediakan.
2. Pipa pemasukan
             Pipa pemasukkan merupakan pertimbangan yang penting dalam desain keseluruhan. Setiap pembuat hydram pada taraf komersil mempunyai cara yang berbeda untuk menghitung diameter pemasukkan dan panjangnya, dan dalam kebanyakan hal dua cara yang berbeda akan menghasilkan jawaban yang berbeda, untungnya pipa pemasukkan akan memberikan hasil yang memuaskan dalam bata-batas diameter dan panjang yang luas. Setelah memeperkirakan setiap tangki pemasukkan saluran pemasukkan dan tempat pemasangan pompa yang memberikan tinggi jatuh vertikal dan aliran yang maksimal.
3. Pipa pengantar
            Biasanya yang dipakai untuk pipa pengantar adalah pipa dari paralon ( PVC masukkan ). Sepotong pipa besi yang digalvanisir yang dipasang pada pompa sebelum saluran pengantar dapat memperkuat pompa. Tetapi tidak mutlak perlu, tetapi jika daya angkat vertikal melebihi kekuatan pipa tersebut haruslah pipa besinyang digalvanisir. Ingatlah bahwa daya angjat hidram diangkat vertikal minimum kira-kira dua kali jatuh vertikal, dan daya angkat vertikal maksimum adalah kira-kira dua puluh kali tinggi jatuh vertikal. Jika pipa pengantar mempunyai bagian-bagian yang terletak dimana udara terkumpul. Sebuah katup udara atau sejenisnya akan sangat diperlukan dalam proses ini.
            Survei untuk sebuah pompa hidrolik ram harus dilakukan dengan mempertimbangkan rancangannya, sebelum sebuah rancangan dapat dibuat beberapa hal dapat diketahui yaitu : tinggi air vertikal dari sumber air sampai pompa, daya angkat vertikal pada pompa untuk member tenaga pada pompa sampai tempat penampungan, jumlah air yang tersedia untuk memberi tenaga pada pompa ( pemasukan Q atau aliran sumber ), jumlah minimum air yang diperlukan setiap hari, panjang pimpa pemasukan dari sumber air ke pompa, panjang pompa pengeluaran dari pompa ke tempat penampungan. Yang mula-mula diukur adalah jarak dari tempatyang potensial untuk pemasangan pompa sampai dimana air diperlukan dan perbedaan ketinggian vertikal. Kecuali dalam beberapa hal, sebuah hidrolik ram tidak dapat menaikkan air lebih dari 100 m. untuk mencegah pemakaian pipa-pipa bersih yang digalvanisir (GI) yang panjang kita harus mengusahakan agar tidak melampaui limit tekanan pipa. Kita juga harus mengukur tinggi jatuh yang tersedia dari sumber air ketempat dimana pompa akan dipasang. Tinggi jatuh pemasukan harus berkisar antara 1-20 m, mengingat bhawa pengeluaran berhubungan langsung dengan tinggi jatuh pemasukan yang diperbesar. Secara kasar panjang pipa pemasukan akan 4 kali tinggijatuh pemasukan. Penelitian tempat harus dibuat dengan seksama, termasuk bertanya pada penduduk setempat mengenai tentang kualitas air, kemungkinan perubahan jumlah air pada perubahan musim.
            Kita dapat memperkirakan jumlah air yang dikeluarkan per hari, dengan menggunakan rumus tinggi jatuh vertikal dikali aliran sumber dan dibagi dengan daya angkat vertikal. Jika pengeluaran pompa dihitung terlalu kecil, maka penggunaan sebuah pompa hidram tidaklah menguntungkan. Jika air tersedia dengan cukup maka hitunglah kebutuhan air desa yang bersangkutan dengan memperhitungkan penggunaan air setempat, pemakaian air oleh ternak, dan kalaupun ada pemakaian air untuk irigasi pada skala yang kecil untuk pohon-pohon buah dan kebun sayuran. Jadikanlah angka yang dihasilkan tersebut jumlah air yang diinginkan dan kemudian hitunglah aliran pemasukan yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus  : daya angkat vertikal dikali Q ( pengeluaran ) dibagi dengan tinggi jatuh vertikal dikali 0.6. Dengan memeperbesar tinggi jatuh vertikal pengeluaranakan bertambah besar secara proporsional. Salah satu cara untuk memperbesar tinggi jatuh vertikal jika terlalu pendek adalah dengan mengalirlkan air darisumber melaui pipa atau saluran ke sebuah tempat yang lebih rendah daripada perbedaaan ketinggian dengan pompa yang lebih besar. Untuk pipa pemasukkan pertama dapat dipergunakan pipa HDP ( High Density Polithylene ), tetapi pipa yang berhubungan dengan pompa haruslah pipa GI ( Galvanized Iron : besi yang digalvanisir ) atau pipa baja. Sambungan kedua pipa itu dapat merupakan pipa berdiri ( stand pipe ) yang terbuka jika pipa HDP yang bersangkutan lebih besar satu ukuran daripada pipa pemasukan atau dapat dibuat sebuah tangki kecil yang mempunyai pipa pemasukan, pengeluaran, pembuangan dan pelimpah.
            Tangki perantara ini sangat berguna terutama jika air mengandung banyak endapan. Kegunaan sebuah pipa yang berdiri atau sebuah tangki pelimpahan adalah untuk menjamin bahwa sama sekali tidak terdapat udara didalam pipa pemasukan. Penggunaan pipa terbuka yang berdiri adalah terutama instalasi-instalasi dimana tangki pemasukan dan lokasi hidram dibatasi oleh topografi disekitarnya. Yang dapat mencegah dibuatnya pipa pemasukan yang lurus atau diperlukannya pipa pemasukan yang terlalu panjang atau tidak cukup curam. Pada penggunaan pipa betdiri yang terbuka panjang dan pipa pemasukannya ditentukan oleh lokasi pipa berdiri tersebut.
            Mekanisme terjadinya palu air, palu air terjadi pada kondisi tertutup yang dialiri penuh bila terdapat perlambatan atau percepatan aliran, seperti perubahanyang terjadi dengan dibukanya sebuah katup dari jalur pipa. Jika perubahan terjadi secara berangsur-angsur perhitungannya dapat dilaksanakn dengan metode lonjakan dengan memandang cairannya sebagai tak mampu mampat dan konduitnya tegar. Bila sebuah katup pada jalur pipa ditutup secara cepat pada waktu aliran berlangsung, berkuranglah aliran melalui katup itu. Hal ini meningkatkan tekanan disebelah katup dan menyebabkan merambatnya suatu pulsa tekanan tinggi ke hulu dengan kecepatan gelombang sonik. Pulsa pada tekanan ini akan memperkecil kecepatan aliran. Disebelah hilir katup tekanan berkurang dan suatu gelombang tekanan merendah ke hilir dengan kecepatan a, yang juga memperkecil kecepatan . jikan penutupannya cukup dan tekanan stedinya rendah maka akan terdapat gelembung uap disebelah hilir katup. Bila hal ini terjadi maka rongga tersebut mengempes dan menimbulkan gelombang tekanan tinggi ke hilir.
            Pada pipa yang dihubungkan dengan pompa gejala palu air ini juga dapat terjadi. Misalnya, pompa listrik yangsedang bekerja tiba-tiba mati. Maka aliran air akan terhalang impeller sehingga mengalami perlambatan yang mendadak. Di sini terjadi lonjakan tekanan pada pompa dan pipa, seperti peristiwa menutupnya katup secara tiba-tiba. Besarnya lonjakan tekanan akibat palu air tergantung pada laju percepatan aliran.
            Rancangan pompa hidram dengan menggunakan tabung udara, penelitian ini dengan dan tanpa tabung udara untuk mengetahui pengaruhnya terhadap besarnya palu air yang terjadi pada pompa hidram. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan saat akan melaukan pengujian, persiapan pompa hidram pada pengujian pertama lakukan dengan menggunakan tabung udara, kemudian pada tabung kedua dilakukan dengan tanpa tabung udara. Tahap yang kedua yaitu cek instalasi agar tidak ada kebocoran, bukan gate valve pada pengujian kedua pemasangan pressuregauge pada daerah setelah katup limbah dilakukan setelah air keluar dari tee. Catat tinggi permukaan air yang keluar melalui V-notch weir pada bak limbah. Tinggi air yang keluar melalui V-notch wear pada penampung tekanan pada pipa penghantar, tekanan tabung udara, tekanan tanapa tabung udara.serta tekanan yang terjadi pada badan pompa kemudian catatlah hasilnya, ulangi pengambilan data selama sepuluh menit.
            Dengan pemakaian tabung udara terjadi penurunan perubahan head dalam pipa penghantar pada instalasi pada pompa hidram. Head tekanan balik berkurang dari 103,87 m tanpa menggunakan tabung udara. Namun dalam pipa penyalur head tekanan meningkat dari 0,29 m tanpa menggunakan tabung udara menjadi 2,9 m.
Hal ini menyebabkan peningkatan debit air dalam pipa penyalur dengan menggunakan tabung udara. Sehingga pemasangan tabung udara dapat meningkatkan efisiensi pompa hidram secara signifikan dari 0,72 % tanpa tabungudara menjadi 19,45 % dengan tabung udara. Jadi tabung udara mempunyai pengaruh yang besar terhadap untuk kerja pompa hidram.

BAB 3
METODOLOGI
3.1 Waktu Pelaksaan
            Praktikum ini dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB  sampai jam 17.45 WIB di depan Jurusan Teknologi Pertanian

3.2 Alat dan Bahan
            Alat dan bahan yang digunakan adalah drum, pipa, paralon, selang, selotip, pegas, dan peralatan perekat.

3.3 Cara Kerja
1.      Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.      Rangkai bagian-bagian alat satu per satu. Dimulai dengan melubangi drum pada bagian bawah dan memasang potongan karet sebelum dipasangi SDD dan SDL. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kebocoran. Lalu posisikan drum diatas ketinggian 2,5 meter dari tanah.pasang pipa dari menara kebawahdengan panjang pipa 2,3 meter.
3.      Pada sambungan paling bawah, pasangkan selang ulir yang diikat erat menggunakan klep.
4.      Potong dan haluskan besi membentuk 4 lingkaran menggunakan gerindra. Kemudian lubangi 2 lingkaran dengan 1 lubang dan 2  lingkaran lain dengan 6 lubang
5.      Rangkai semua alat membentuk badan hidram
6.      Setelah hidram selesai, sambungkan dengan selang dari drum. Sebelumnya isi penuh drum dengan air, kemudian lakukanlah percobaa.


     BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
           

















4.2 Pembahasan
            Setelah dilakukan percobaan beberapa kali akhirnya percobaan kali ini berhasil. Survei untuk sebuah pompa hidrolik ram harus dilakukan dengan mempertimbangkan rancangannya, sebelum sebuah rancangan dapat dibuat beberapa hal dapat diketahui yaitu : tinggi air vertikal dari sumber air sampai pompa, daya angkat vertikal pada pompa untuk member tenaga pada pompa sampai tempat penampungan, jumlah air yang tersedia untuk memberi tenaga pada pompa ( pemasukan Q atau aliran sumber ), jumlah minimum air yang diperlukan setiap hari, panjang pimpa pemasukan dari sumber air ke pompa, panjang pompa pengeuaran dari pompa ke tempat penampungan. Yang mula-mula diukur adalah jarak dari tempatyang potensial untuk pemasangan pompa sampai dimana air diperlukan dan perbedaan ketinggian vertikal. Kecuali dalam beberapa hal, sebuah hidrolik ram tidak dapat menaikkan air lebih dari 100 m. untuk mencegah pemakaian pipa-pipa bersih yang digalvanisir (GI) yang panjang kita harus mengusahakan agar tidak melampaui limit tekanan pipa. Kita juga harus mengukur tinggi jatuh yang tersedia dari sumber air ketempat dimana pompa akan dipasang. Tinggi jatuh pemasukan harus berkisar antara 1-20 m, mengingat bhawa pengeluaran berhubungan langsung dengan tinggi jatuh pemasukan yang diperbesar. Secara kasar panjang pipa pemasukan akan 4 kali tinggijatuh pemasukan. Penelitian tempat harus dibuat dengan seksama, termasuk bertanya pada penduduk setempat mengenai tentang kualitas air, kemungkinan perubahan jumlah air pada perubahan musim.
            Kita dapat memperkirakan jumlah air yang dikeluarkan per hari, dengan menggunakan rumus tinggi jatuh vertikal dikali aliran sumber dan dibagi dengan daya angkat vertikal. Jika pengeluaran pompa dihitung terlalu kecil, maka penggunaan sebuah pompa hidram tidaklah menguntungkan. Jika air tersedia dengan cukup maka hitunglah kebutuhan air desa yang bersangkutan dengan memperhitungkan penggunaan air setempat, pemakaian air oleh ternak, dan kalaupun ada pemakaian air untuk irigasi pada skala yang kecil untuk pohon-pohon buah dan kebun sayuran. Jadikanlah angka yang dihasilkan tersebut jumlah air yang diinginkan dan kemudian hitunglah aliran pemasukan yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus  : daya angkat vertikal dikali Q ( pengeluaran ) dibagi dengan tinggi jatuh vertikal dikali 0.6. Dengan memeperbesar tinggi jatuh vertikal pengeluaranakan bertambah besar secara proporsional. Salah satu cara untuk memperbesar tinggi jatuh vertikal jika terlalu pendek adalah dengan mengalirlkan air darisumber melaui pipa atau saluran ke sebuah tempat yang lebih rendah daripada perbedaaan ketinggian dengan pompa yang lebih besar. Untuk pipa pemasukkan pertama dapat dipergunakan pipa HDP ( High Density Polithylene ), tetapi pipa yang berhubungan dengan pompa haruslah pipa GI ( Galvanized Iron : besi yang digalvanisir ) atau pipa baja. Sambungan kedua pipa itu dapat merupakan pipa berdiri ( stand pipe ) yang terbuka jika pipa HDP yang bersangkutan lebih besar satu ukuran daripada pipa pemasukan atau dapat dibuat sebuah tangki kecil yang mempunyai pipa pemasukan, pengeluaran, pembuangan dan pelimpah.

           
           








 DAFTAR PUSTAKA
Hanafie Jahja, 1979, Teknologi Pompa Hidrolik Ram, Bandung, Pusat Teknologi          
              Pusat Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung.
Sriyono Dakso dan Fritz Dietzel, 1994, Turbin Pompa dan Kompresor, Jakarta :
               Erlangga.
Sularso, dan Haruo Tahara, 1987, Pompa dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian, dan
              Pemeliharaan, Jakarta : Pradnya Pranita.Taye, T., 1998, Hidraulic Ram Pump, Journal of the ESME, Vol .11, Addis ababa,
             Ethiopia.
Widarto L dan FX, Sudarto C. PH, 1997, Membuat Pompa Hidram, Yogyakarta :
             Kanisius.  
  





 





2 komentar on "laporan pompa hidram"

Unknown on 26 Mei 2016 pukul 04.11 mengatakan...

mana hasil analisis datanya?

Unknown on 26 Mei 2016 pukul 17.36 mengatakan...

hasilnya gak saya copy, karena brdsrkan prktkum sendiri jadi mnrt saya tidak trlalu pntng.

Posting Komentar

 

Coretan Singkat Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez